4.2.08

Perjalanan Haji (Selama di Madinah)

Saya akan menceritakan pengalaman Haji kami sewaktu di Madinah

 Rabu, 9 Januari 2008 Setelah 27 hari berada di Mekkah tibalah waktunya kami ke Madinah, berangkat dengan Bis Jam 10.00 WAS tiba di Madinah magrib dengan2x pemberhentian, pertama untuk makan (bayar dewe lho..) kemudian tempat menerima hadiah kotak isi biskuit dan botol zam2. Masuk Madinah lebih dingin lagi udaranya. Karena proses pemasukan barang ke Hotel cukup lama karena Cuma ada 3 lift sementara manusianya ada 400 an belum barangnya, jadi antri sehingga kami telat sholat Isya berjamaah di masjid Nabawi. Jadi Arba’in (40 kali shalat wajib lengkap & berjamaah) kami mulai subuh besok paginya.

  Nabi Muhammad bersabda “ Man sholla fiimashidi arba’ina sholatan laa yafutuhu sholatun..katabat lahu... baro atun minannaar... wanajatun minalazab... wabari’a minannifaaqi” Artinya: “Barang siapa yang sholat di Masjidku (Nabawi) 40 kali sholat (wajib), tidak menterlambatkan dia pada sholat maka ditulis baginya Bebas dari Neraka & Selamat dari siksa (kubur & akherat) & lebaran (cucitangan) dari sifat Munafek

 Anda tidak perlu kuatir masak sendiri seperti Makkah, di Madinah kita disediakan makanan dari Katering yg disediakan pemerintah RI. Makanan katering pertama kali kami terima saat maghrib. Sebelum ini waktu kedatangan di Jeddah kita juga makan seperti ini. Kami menginap di Hotel Wardah Mobarak sekitar 300M timurlaut depan Masjid Nabawi. Antara Hotel dan Masjid atau diluar pagar Mesjid Nabawi banyak sekali orang berjualan saat sebelum atau setelah waktu sholat, teriakannya paling sering adalah "hamsa real, banji real (5 real)" bagi jemaah Haji atau yang pernah umroh pasti tidak asing lagi. Banyak juga ditemui orang yang cacat/peminta2 yg terpotong tangannya, mungkin juga pencuri yang tertangkap dan dipotong tangannya.

 Kalau Sholat di Masjid Nabawi dan tidak sholat di Roudhah Riyaadhul Jannah (Taman Syurga) rasanya ya kurang lengkap seperti sayur tanpa garam.

 Ini Dalilnya Nabi Muhammad bersabda “ Maa baina baiti waa mimbari Roudhoh min riyadhil jannah waa mimbari ala haudhi” Artinya: “Apa2 antara rumahku & mimbarku adalah Roudhoh (kebun) dari beberapa kebun sorga & mimbarku diatas telaga” 

Roudhah ini tidak terlalu besar ditandai dengan warna karpetnya yg berbeda dari karpet yang lain. Warnanya hijau agak abu2 dengan motif bunga2 dengan luas kira-kira 22 X 15M, karpet masjid selebihnya merah. Dulunya merupakan halaman rumah Nabi Muhammad dan Siti Aisyah, Nabi sering berkhotbah ditempat ini dan sholat disini. Sholat di tempat ini sama seperti sholat di Taman Syurga karena menurut Nabi nantinya Roudhoh ini merupakan tempat/taman yg akan naik ke Syurga.

 Sebelah kiri Roudhoh adalah makam/kuburan Nabi Muhammad dan sahabatnya Abu Bakar shiddiq dan Umar bin Kattab. Tempat makam ditandai dengan pagar besi ber-cat ijo dan dari luar ditandai dari kubahnya yang berwarna hijau.

 Ibadah di Masjid Nabawi, selain sholat lima waktu (arba’in) juga sholat2 sunnah, sholat malam dan beribadah di Roudhah. Sholat di Masjid Nabawi memeperoleh pahala 1000 kali di banding masjid lainnya kecuali MasjidilHarom dengan pahala 100.000 kali, sehingga para jamaah haji pada umumnya melakukan program arba’in selama 8 hari (5 waktu x 8 hari = 40). Jika di ambil hikmahnya ini sebetulnya mendidik kita untuk melakukan sholat 5 waktu secara berjamaah

 Nabi Muhammad bersabda “ Sholaatu fi Masjidi afdholu min alfi sholatin fii maa siwahu illa Masjidilharom.......Waa sholaatu fi Masjidilharom afdholu min mia’ati alfi sholatin fi ma siwahuu” Artinya:Sholat di Masjidku (Nabawi) lebih afdol dari pada 1000 sholat selain masjid Nabawi kecuali Masjidil Harom. Sholat di Masjidil Harom lebih afdol dari pada 100.000 sholat selain Masjidil Harom” 

Untuk mencapai Roudhoh bagi pria tidak begitu sulit seperti untuk wanita karena untuk wanita dibatasi waktu yaitu pagi setelah Subuh (jam 08.00 – 10.00), setelah Duhur dan setelah sholat Isya. Masuknyapun harus melalui pintu 25 & 29 dan digilir sesuai negara asal atau ikuti petunjuk askar wanita, begitu penuturan istri saya. Bagi pria bebas, tidak ada bergilir per-negara. Antara laki – perempuan dibatasi sitroh dinding plastik putih yg di-ikat dari tiang ke tiang.

 Di butuhkan kesabaran yg tinggi di Roudhoh, karena sudah biasa ketika sholat jamaah lain berdiri didepan kita sehingga tidak bisa rukuk dan sujud. Duduk berdempetan, tetapi masih saja ada jamaah lain yg memaksakan diri untuk minta duduk. Kepala atau bahu dilangkahi atau tertendang, tangan terinjak dan perlu berhati-hati saat sujud karena sangat berbahaya ketika leher terinjak jamaah lain (ada yg mati lho..!). Cara yg paling aman adalah bersama teman kalau ke roudhoh sholat bergantian dan saling menjaga (dengan menjulurkan tangan). Kadang2 kita saksikan antar jamaah haji saling melotot dan emosi , disinilah kesabaran kita diuji, tidak selayaknya berantem saat beribadah ditempat yg sangat mulia ini.

 Jadwal istri saya ke Roudhoh adalah setelah sholat subuh atau setelah sholat duhur. Kalau saya lebih senang tengah malam karena mudah memasukinya (lagi dibersihkan) atau memang karena saya sudah kloter terakhir sehingga manusianya tinggal sedikit.

 Alhamdulillah saya bisa sholat sunnah tasbeh, tahajjud, hajad, witir, berdoa dll hingga satu sampai satu setengah jam disana. Lain di pihak wanita, untuk mencapai Roudhoh saja sudah sulit, baru sholat 2 rakaat sudah di usir askar wanita. Setiap kesana harus Sabar (kuncinya) dan biasanya begitu pintu dibuka rombongan orang yg masuk sudah berlarian seperti lari marathon karena semua ingin mendapat tempat yg strategis). (begitu penuturan istri saya)

 Minggu, 13 Januari 2008 Hari ini harinya jalan-jalan, hanya setengah hari lho…karena banyak jamaah tidak mau ketinggalan arba’in-nya. Kumpul jam 7:00 didepan Hotel dengan 7 bus besar, rombongan kloter kami tour ke Jabal Uhud, tempat makam Hamzah (paman Nabi), mesjid Quba, mesjid Quba ini mempunyai keistimewaan dan keutamaan sebagai mesjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad dan sembahyang di mesjid ini pahalanya sama dengan 1x Umrah.

  Nabi Muhammad bersabda “ Man khoroja hatta ya’tiya haza masjida masjida quba..fasholla fihi kaanaa lahu adla umrotin” Artinya: “Barang siapa yang datang & Sholat di Masjid Quba maka bandingannya sama dengan Umroh” 

Kemudian kami ke Pasar Kurma, Mesjid Qiblatain sampai jam 11.00 selesai. Mesjid Qiblatain ini terletak di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah mesjid dimana Nabi Muhamad mendapat perintah merubah arah sholat dari yang tadinya mengarah ke Masjid Aqsa ke Masjid Haram dimana Ka’bah terletak sehingga didalam masjid ini ada 2 tempat Imam, kejadian itu terjadi dibulan Rajab tahun 12H saat solat Zhuhur selesai rakaat kedua.

 Saat kami di Madinah ini, suhu udara sangat dingin dinihari sampai pagi hari bisa mencapai kira-kira 6 derajat celcius. Jadi Kalau mau ke Roudhoh dinihari harus pake jaket, syal, kulup, kaos tangan dan kaos kaki. Saran untuk menjaga kesehatan, jangan biarkan perut anda kosong, makanlah kalo sudah jam makan, kalo masih kurang di arah belakang Masjid ada supermarket bin dawood dan banyak fastfood disekitarnya, ada bakso si doel juga, silahkan dinikmati.

Jumat, 18 Januari 2008 Hari ini merupakan hari terakhir untuk putaran Arbain dan itu jatuh persis saat sholat Isya, tetapi saya sayang meninggalkan Roudhoh dinihari nanti. Alhamdulillah kami bisa melakukan itu semua dengan baik walau dengan kondisi badan yang melelahkan sampai sholat subuh, pagi hari jam 07.00 kami sudah ditunggu bis untuk diantar ke bandara madinah dan kembali ke Surabaya Indonesia … selamat tinggal Masjid Nabawi yang indah dan luar biasa, makam Nabi Muhammad yang tercinta dan sahabat-sahabatnya, kota Madinah yang indah dan semua pengalaman indah lainnya. Kami akan selalu merindukanmua sepanjang hayat kami.

 Semoga Bermanfaat

Alex Bernadi

No comments: