23.10.08

Memilih Resign dan Full TDA

Assalamualaikum Wr Wb

Poro sedulur....

Kemaren saya telah mengajukan pensiun dini dari kantor saya..,

ya...saya akan mengakhiri bekerja sebagai karyawan di Corelab 11 tahun. Ada perasaan campur aduk dalam diri saya sebelum saya menandatangani resign letter, antara takut/khawatir, kecewa/marah, senang dll. Takut, perasaan ini tetap ada seperti khawatir tidak bisa membiayai RT dan sekolah anak. Kecewa, merasa tidak dihargai kerja keras dikantor, politik kantor, bisnis kotor atasan, Bule yg rasialis. Senang, membayangkan jadi orang merdeka, tidak dibatasi jam kantor lagi, tidak disuruh/diatur2 lagi, bisa fokus mengurusi bisnis sendiri, bisa menggaji orang, berbagi rejeki dll

Padahal kita sudah memahami dalil ”Wa maa min daabbatin minal ard illa allallohu rizquhaa” Semua yg ada dimuka bumi ini sudah ada rejekinya, tinggal kita berusaha mencarinya. Alhamdulillah saya mendapat dukungan sepenuhnya dari istri, sejak dua bulan lalu saya berniat pensiun dini saya mengutarakan pada istri ’ingin fokus dibisnis’ dan sholat istikhoroh sebelumnya. Pilihan untuk usaha mandiri adalah alternatif solusi terbesar kami...namun sangat tidak mudah mengubah mindset. Karena dunia karyawan dan dunia wirausaha adalah dunia yang berbeda. Saya bersyukur bisa ikut milis TDA yg terus menprovokasi saya agar jadi pebisnis (tangan diatas) daripada menjadi karyawan (tangandibawah)

Mungkin banyak yg bertanya, saya bisnis apa sekarang? Bisnis saya banyak berhubungan dengan pekerjaan saya sebelumnya. Saya bekerja di Konsultan lingkungan, saya akhirnya membuat hal yg sama. Sebelas tahun yang lalu saya men set up Lab toksikologi lalu sekarang BigBoss menutupnya dan mensub-kan pekerjaan tsb ke saya, yach..lebih senang jadi outsourch kantor khan...?

Berikut ini beberapa informasi cara yang lebih aman untuk pindah ke kuadran entrepreneur. Pertama; kita bisa memulai berwirausaha dengan melakukan penyertaan saham (setor modal) di bisnis teman kita sembari kita tetap kerja dulu di perusahaan lama kita. Jadi kita setor modal ke kawan yang punya bisnis bagus, dan nantinya kita mendapat bagi hasil dari keuntungan. Dari sini kita juga sekalian mulai belajar bagaimana mengelola usaha. Pelan-pelan kita mulai aktif terjun di dalamnya dan membantu dan kerja bareng dengan si teman itu. Kalau skala usaha joinan dengan teman itu bagus dan penghasilan dari bagi hasil sudah bisa menutup kebutuhan hidup kita dan keluarga, barulah kita putuskan keluar. Jadi ketika kita keluar dari perusahaan lama tidak kaget karena tetap ada penghasilan. Kedua, jurus menginjak dua kapal. Artinya, kita masih sebagai karyawan di sebuah perushaaan mapan, namun di waktu yang sama juga merintis usaha alias menjalankan usaha milik sendiri. Cara ini dimungkinkan bagi mereka-mereka yang punya cukup waktu luang sehingga bisa nyambi. Sebenarnya cara ini sekarang lebih dimungkinkan karena adanya HP dan telpon yang memudahkan koordinasi. Jadi, sementara kita di kantor,kita bisa sembari mengendalikan bisnis sendiri dari jarak jauh. Hingga skala tertentu nyambi ini sangat dimungkinkan, namun kalau bisnisnya mulai membesar kita pasti harus cabut. Strategi menginjak dua kapal Ini merupakan pilihan aman dan realistik. Jadi sementara satu kaki kita masih ada di kapal milik perusahaan lain, satu kaki kita melakukan test market untuk membangun bisnis (kapal) sendiri. Cara ini juga paling umum dijalankan oleh para perintis usaha. Ketiga, kalau anda tidak mau joinan dengan orang lain dan tidak bisa berdiri di dua kapal, kita bisa berdayakan pasangan kita (istri/suami). Jadi, sementara kita masih kerja di perusahaan lama, pasangan kita (istri atau suami) yang mengurusi bisnis sendiri untuk masa-masa perintisan. Artinya sekoci pendapatan keluarga masih ada yang bisa diandalkan, baik buat beli beras atau susu anak-anak. Kalau usaha sendiri ini sudah jalan, silahkan saja keluar dari kerja di perusahaan orang lain itu. Keempat, kalau Anda sudah ngebet sekali untuk menjadi entrepreneur dan yakin bakal sukses serta merasa tak perlu pakai ban serep seperti itu, setidaknya Anda tetap bisa melakukan pengamanan lain, yakni dana IMF (istri Mertua famili) dipakai memodali bisnis kita

Semoga dengan cara itu proses transisi menjadi pengusaha menjadi melegakan, tidak ada penyesalan-penyesalan.

Silahkan kawan2 yang ingin memulai usaha memilih jalan yang terbaik. Salam

Alex B

NB: Mas moderator milis TDA, kembangturi dan teman semua, address email saya Alex.Bernadi@corelab.com hanya sampai akhir bulan ini saja, mulai tgl 1 Nov, tolong dirubah ke bernadi2@gmail.com atau sikenyot@yahoo.co.id

PT. USAHA LANCAR BAROKAH Representative Office:

STC Senayan 5TH floor No. 200-201, Jl. Asia Africa Gate IX, Jakarta Selatan 10270. Telp 021- 927 45592; Fax 021-7812737 (kolaborasi Agus),

USALab:

Jl. H.Moh Kafi, Jagakarsa